Kamis, 19 November 2009

Kehebatan Murid SD Indonesia Diakui Dunia


Murid-murid Sekolah Dasar Indonesia diperhitungkan oleh sejumlah negara pada ajang olimpiade internasional bidang sains dan matematika tingkat SD mulai diperhitungkan, demikian Direktur Pembinaan TK dan SD Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Depdiknas, Mudjito AK di Jakarta, Selasa.

"Kalau dua atau tiga tahun lalu, kehadiran delegasi Indonesia masih sebatas sebagai observer saja. Kini di ajang seperti Internasional Mathematics and Science Olympiad (Imso), Wizard At Mathematic International Competition (Wizard), International Mathematics Competition, dan Elementary Mathematics International Contest (EMIC, delegasi kita disegani bahkan menjadi ancaman bagi negara lain," katanya.

Ia mengatakan, ketua tim olimpiade dari negara peserta lain seperti Thailand dan Taiwan menilai prestasi anak-anak Indonesia di ajang olimpiade tumbuh pesat bahkan dalam waktu singkat mampu mengungguli delegasi negara-negara lain yang selama ini selalu menjadi juara.

Bahkan, Ketua Tim Olimpiade dari Thailand mengaku delegasinya sudah tersusul oleh prestasi siswa Indonesia dan mereka berjanji untuk mengalahkan Indonesia di ajang-ajang sejenis pada tahun depan, katanya.

Mudjito mengatakan, seiring dengan semakin banyaknya ajang olimpiade internasional yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia, maka sejumlah negara sudah ancang-ancang dengan menyelenggarakan pusat-pusat pelatihan khusus untuk olimpiade untuk bidang matematika, sains dan lainnya.

Ia mencontohkan Thailand dan Taiwan telah mengubah kurikulum pendidikan dengan menitikberatkan pada bidang ilmu sains dan matematika. Bahkan, Taiwan telah melaksanakan try out kurikulum baru mereka pada ajang IMSo yang baru lalu.

Posisi Indonesia pada ajang olimpiade internasional tingkat Asia sejajar dengan Singapura, Thailand, Taiwan dan Hongkong sehingga kehadiran delegasi Indonesia selalu menjadi ancaman bagi kompetitor.

Selain sebagai negara peserta, Indonesia juga telah mempelopori penyelenggaraan olimpiade matematika tingkat internasional yang dinilai positif oleh negara-negara peserta karena dilaksanakan secara fair.

"Kita selalu mengadakan moderasi soal yakni soal-soal yang disumbangkan dari negara-negara peserta dikumpulkan jadi satu kemudian secara bersama-sama kita melakukan pemilihan soal, sehingga pasti setiap peserta akan menerima soal yang pernah diajarkan di sekolahnya masing-masing," katanya.

Panitia olimpiade di Indonesia juga selalu melibatkan wakil dari masing-masing negara, serta para juri bisa membahas secara bersama-sama soal dan menentukan nilai sehingga hasilnya benar-benar adil, katanya.

"Tidak demikian dengan penyelenggaraan ajang sejenis di negara lain seluruh kegiatan dimonopoli oleh panitia setempat sehingga peluang untuk terjadi kecurangan dimungkinkan," katanya.

Delegasi Indonesia menjadi juara umum pada ajang kompetisi Matematika Internasional ke-3 Tahun 2009 (The 3rd WIZMIC 2009-Wizard at Mathematic Internasional Competition 2009) di Lucknow, India pada 27-30 Oktober 2009 lalu yang diikuti 207 peserta dari sembilan negara peserta.

Gelar juara umum diraih tim pelajar sekolah dasar Indonesia setelah menyabet 10 medali emas, sembilan perak dan lima perunggu dalam 3rd WIZMIC 2009 itu. Medali sebanyak itu diraih tim Indonesia dalam kategori individual contest dan team contest.(ant)

read more...

Indonesia Juara Olimpiade Robot Dunia !!


Tim Indonesia berhasil meraih juara kedua dan ketiga tingkat Junior (SLTP) Regular Category pada ajang kompetisi Olimpiade Robot Dunia (World Robot Olympiad/WRO) 2009 yang berlangsung di Korea Selatan, 6-8 November lalu.

"Prestasi yang dicapai tim Indonesia kali ini merupakan hasil terbaik yang diperoleh Indonesia sejak mengikuti WRO pertama kali tahun 2004," ujar Humas dan Promosi Mikrobot, Paula Augusta dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (17/11).

Ajang kompetisi tingkat internasional ke-6 yang diadakan di Gyeongbuk Pohang, Korea Selatan, ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 24 negara di seluruh dunia.

Kompetisi WRO terbagi dalam dua kategori, yaitu Regular Category dan Open Category. Dalam Regular Category, peserta harus merakit sebuah robot untuk menyelesaikan suatu tantangan tertentu, sedangkan dalam Open Category, peserta bebas merakit robot menurut tema tertentu kemudian mempresentasikan ciptaannya di depan juri.

Indonesia mengirimkan total tujuh tim untuk berlaga di WRO2009. Dari ke-7 tim tersebut, seluruhnya merupakan peserta untuk Regular Category.
Untuk tingkat Junior (SLTP), Indonesia menempatkan tim Creator (Ivy Icasia, Patricia Dissy Andrea) sebagai juara dua dan tim Alpha-Rex (Billy Hocker Wistan, Fernando) sebagai juara 3. Adapun juara pertama diraih oleh tim White Lego dari Korea Selatan.

Selain dari tingkat Junior, perolehan tim Indonesia yang bertanding pada tingkat Primary (SD) juga cukup memuaskan. Tim Innocent (Kelvin Onggadinata, Margaretha Hutabarat) menempati peringkat lima, di bawah Chinese Taipei (juara 1), Korea (juara 2), dan Singapura (juara 3).

Sebelum berlaga di WRO, para peserta tersebut telah mengikuti seleksi tingkat nasional dalam Indonesia Robotic Olimpiad 2009 (IRO) yang berlangsung di Jakarta pada Agustus lalu. IRO diselenggarakan oleh Mikrobot.

Mikrobot merupakan distributor resmi Lego Education, peraih penghargaan Golden Award untuk robot yang bisa menyelesaikan permainan rubik cube dalam waktu satu menit pada ajang olimpiade Robot Dunia 2007. [*/ito]

read more...

Walaupun 2012 Tidak Jadi Kiamat,Namun 2030 Jakarta Akan Tenggelam


Untuk mengahadapi dan menyongsong masa depan ada baiknya kita selalu mengantisipasi apapun baik ramalan maupun analisa, agar kita bisa menghindari hal-hal terburuk yang mungkin terjadi. Bukankah lebih baik mengantisipasi dari pada mengatasi bila sudah terjadi. Bila segalanya sudah terlambat, tidak banyak yang bisa kita perbuat.

"Kota Tenggelam"

Ini peringatan bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Ibu kota Jakarta, diramalkan akan tenggelam pada tahun 2030. Ramalan menyeramkan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Ubaidillah.”Ramalan ini bisa menjadi kenyataan, apabila pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak segera mengantisipasi dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan,” kata Ubaidillah kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/11).

Menurut Ubaidillah, pembangunan di Jakarta saat ini sudah tidak memperhatikan keseimbangan ekologis. Sikap ini nampak, saat ini Jakarta hanya memilih area terbuka hijau seluas 9,6 persen dari 661.53 kilometer persegi luas Jakarta. “Sebagian besar permukaan tanah di Jakarta sudah mengalami penurunan akibat banjir dan genangan air. Lebih parah lagi, sebagian besar Jakarta sudah berada di bawah permukaan laut,” katanya menegaskan.

Selama ini Jakarta terlalu terlena dengan bangunan-bangunan komersil yang tidak lagi mempertimbangkan ekologi, seperti pembangunan mal, dan perkantoran. “Jika tidak segera dibenahi, Jakarta akan segera tenggelam.” Ubaidilah mengungkapkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, puncak hujan terjadi pada Januari 2010, sehingga ia memperkiraan ketinggian permukaan genangan air yang membanjiri Jakarta meningkat dibandingkan musim penghujan awal 2009 yang mencapai 10 centimeter sampai 250 centimeter.

“Dengan pertimbangan buruknya tata kota Jakarta sekarang ini, kemungkinan ketinggian permukaan genangan air di Jakarta pada Januari 2010 mencapai lebih dari 250 centimeter. Tidak mungkin menurun dari musim sebelumnya,” kata Ubaidillah.

Wah jadi takut juga ya yang tinggal di kota-kota pinggir pantai kalau begitu, serba salah juga, digunung ada longsor dan gempa di pantai ada tsunami dan pasang laut yang bisa buat kota tenggelam. Lalu dimana dong yang aman?
(JPNN)

read more...